Langsung ke konten utama

Postingan

Siapa yang sebenarnya lebih berperan dipendidikan karakter?

Membicarakan tentang pendidikan anak tidak ada habisnya, perjalanan ini menemukan saya dengan banyak peristiwa, tidak pernah terkira oleh saya kalau saya menekuni bidang pendidikan. Sejak saya kuliah saya hanya mengenal siswa yang tingkatannya tinggi (SMP-SMA sederejat) awalnya yang bodoh memang malas belajar, dan yang pintar itu serius mau belajar tanpa melihat apa yang melatarbelakangi mereka. Sejak Magang 3 pada tahun 2016, Qadarullah saya ditempatkan di sekolah pelosok di Bengkulu, di sana hanya sedikit yang bisa dikategorikan "pintar", guru-guru di sana saya sebut darah tinggi semua, sebab jarang sekali saya melihat guru yang tidak teriak-teriak atau yang tidak marah ketika masuk ke dalam kelas. Kedatangan kami membuat guru-guru lumayan ringan, karena kami yang menggantikan mereka masuk kelas. Singkatnya, dalam magang 3 itu saya baru sadar bahwa setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda-beda, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang memiliki pengalaman tid
Postingan terbaru

Sekolah agar menjadi manusia berilmu?

السلام عليكم بسم ﷲ ارحمنرحيم Pernah kepikiran sekolah untuk apa? Katanya sih untuk mendidik anak-anak bangsa, biar berilmu dan memiliki akhlak yg mulia. Ya, tapi apakah kita sebagai orang tua dan guru benar telah menerapkan itu kepada anaknya? Saya tidak mengatakan mereka yg benar-benar ingin mendidik anaknya, namun realitanya pada beberapa orang tua dan kebanyakan menginginkan anaknya dapat nilai tinggi, oke kita terima, karena mungkin sebagai pembuktian bahwa dia memiliki ilmu, namun bagaimana dengan kata-kata "ah biarlah, yg penting dia sekolah dan lulus, bisa kerja?". Ada hal yg miris pernah saya dapat kan dari ucapan siswa SMA tempat saya mengajar Bimbel. Jadi mereka meminta saya untuk membantu mereka menjawab pertanyaan ketika ujian sekolah nanti, lalu saya jawab, kalo kalian ujian masih minta saya yang kerjakan, lalu apa fungsi kalian les di sini? Apa fungsi kita bahas soal-soal, nilai itu tidak begitu penting, tapi seberapa kamu punya ilmu, sebab itu kalian bela

Guru Pembawa Amal Jariyyah atau Dosa Jariyyah?

بسم اﷲ, Kita tahu bahwa guru melahirkan profesi-profesi lainnya. Dalam dunia pendidikan formal, guru menjadi suatu sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan. Katanya, menjadi guru bisa mendapatkan amal jariyyah, benarkah? Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu didoakan orang tuanya.” (HR. Muslim) Yang dimaksud dalam hadits adalah tiga amalan yang tidak terputus pahalanya: Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada oran

Melawan Jerawat dan wajah kusam

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh Hi apa kabarnya? Kali ini aku akan menceritakan kisah pribadi aku melawan jerawat dan wajah kusam. Akhir-akhir ini yg tahu aku ada yg ngomong "eh sekarang bersihan ya mukanya" tentunya ini karunia Allah ya melalui perantara nya. Well, jadi dulu sebelum mengenal cream muka ku kusam gitu, kudel lah ya Haha. Waktu masuk kuliah aku dikenalkan dengan produk racikan apotek, yg dikenal dengan cream pa*en, ya.. produk itu luar biasa hebatnya, seminggu kemudian wajahku bersih dan cerah. Singkat cerita pada suatu waktu aku pulang ke kampung halaman, ya pas sekali creamku habis, hingga selama di kampung tidak memakai cream tersebut, qadarallah, jerawatnya bertumbuhan satu persatu dan menjadikan sangat banyak, bentuknya kecil, merah, dan rapat. Stress? Alhamdulillah, lagi2 karunia Allah, walaupun aku pusing aku bukan tipe manusia yg mudah histeris, sejak itu aku tak pernah lagi memakai produk tersebut, beberapa perawatan herbalku coba, tapi

YANG NGAKU SUNNAH KOK NGGAK MAU DIAJAK DISKUSI SAMA YANG DI CAP AHLI BIDAH?

Bismillahirahmanirrahim. Pernah nggak sih dengar ustad kondang ngomong "itu ustad yang ngaku sunnah, jangankan gurunya, muridnya aja nggk mau di ajak diskusi bareng" aku cuma mau jawab "ya iyalah, gurunya aja nggak mau diajak debat, yang ilmunya sudah tinggi, pemahaman hadis, hapalannya, apalagi muridnya, yang ilmunya belum seberapa dibandingkan gurunya" kenapa demikian? Mengalah dari debat kusir, karena “ kita tidak akan bisa menang debat melawan orang yang bodoh dan tidak beradab “. Mengalah dalam debat, sebagaimana sebuah ungkapan: وما جادلني جاهلٌ إلا وغلبني “Tidaklah aku mendebat orang bodoh, pasti aku akan kalah” Berdebat (apalagi di media sosial) menimbulkan banyak kerugian: Pertama,  Membuang-buang waktu yang berharga Waktu kita akan habis untuk berdebat kusir yang terkadang tidak ada ujungnya. Kedua,  Mengeraskan hati karena sering sakit hati dan berniat membalas. Padahal tujuan dakwah adalah menasihati dan yang namanya nasihat itu m

Tidak Perlu Toleransi pada Cadar!

بسمﷲ  (gambar diambil via internet yang sudah tidak tahu lagi alamatnya) Assalamualaikum warahmatullahi wabarakutuh. ya benar, di dunia ini banyak bentuk manusia, terlebih-lebih pada akhir zaman ini. Cadar hanyalah sehelai kain yang menutupi wajah cantiknya perempuan, agar terhindar dari fitnah. Lalu kenapa citraan cadar begitu buruk dikalangan muslim sendiri? padahal cadar adalah syariat islam. Salah satu penyebabnya adalah kaum itu sendiri. Kamu dapat melihat diberbagai Medsos, kaum islamlah yang ramai-ramai mencela cadar itu sendiri, sadarkah kita, bahwa kaum nonmuslim malah lebih toleransi ketimbang kaum seagama yang mensyariatkan agama kita. Aisyah berkata: كَانَ الرُّكْبَانُ يَمُرُّونَ بِنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْرِمَاتٌ فَإِذَا حَاذَوْا بِنَا سَدَلَتْ إِحْدَانَا جِلْبَابَهَا مِنْ رَأْسِهَا عَلَى وَجْهِهَا فَإِذَا جَاوَزُونَا كَشَفْنَاهُ “Para pengendara kendaraan biasa melewati kami, di saat kami (para wanita) berihram

Radikal atau teroris?

Radikal atau teroris? Akhir akhir ini kita sering menemukan kata-kata "eh dasar radikal" yang lebih ditujukan ke agama, lalu disanding-sandingkan dengan teroris, jadi kalo radikal ujung-ujungnya nanti teroris. Nah, untuk masyarakat Indonesia, yuk belajar Bahasa Indonesia dulu, biar enggak asal-asalan ngomong. Betapa pentingnya mengetahui makna dalam beretorika. Masih tersinggungkah kamu jika dibilang radikal terhadap agama? apa itu radikal? lalu?apa hubungannya?  dilihat dari KBBI V  arti Radikal yang dapat disimpulkan adalah mempelajari suatu hal secara mendasar sampai menjadi prinsip, menuntut perubahan, maju dalam berpikir dan bertindak. lalu apa yang salah jika kamu radikal terhadap agama? saya rasa yang mengatakan radikal adalah kata negatif, belum begitu paham akan identitas negaranya sendiri, dan itu saya yakin bukan anda yang membaca tulisan ini. jadi, ketika kamu di katakan "radikal amat sih" itu adalah sebuah pujian yang sangat baik bukan? terlebih-le