Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Guru Pembawa Amal Jariyyah atau Dosa Jariyyah?

بسم اﷲ, Kita tahu bahwa guru melahirkan profesi-profesi lainnya. Dalam dunia pendidikan formal, guru menjadi suatu sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan. Katanya, menjadi guru bisa mendapatkan amal jariyyah, benarkah? Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu didoakan orang tuanya.” (HR. Muslim) Yang dimaksud dalam hadits adalah tiga amalan yang tidak terputus pahalanya: Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada oran...